Rabu, 14 Mei 2014

SEJARAH LINGGARJATI KUNINGAN JAWA BARAT

           

         


A. PENJELASAN BEBERAPA NAMA

1. Gunung Ceremei

            Gunung besar tempat bermusyawarahnya para wali, kemungkinan nama tersebut hanya kita maklumi bahwa gunung terbesar dan tertinggi di Jawa Barat hingga di beri nama Gunung Cereme, berasal dari kata “Pecereman” yang artinya “Perundingan” / musyawarah para wali oleh orang Belanda Gunung Cereme disebut Gunung Ciremai.

2. Linggajati

            Kata Linggajati adalah sebuah nama yang lahir karena perjalanan Sunan Gunung Jati beserta 8 wali lainnya yang kalau kita perhatikan sampai sekarang nama tersebut masih dalam penelitian para ahli sejarah dan arkeologi, nama Linggajati kadang kadang istilah tersebut juga tidak dihiraukan, seperti oleh orang sekitar disebut Linggajati namun didalam naskah perundingan antara pemerintah Indonesia dengan Belanda tercantum Perundingan Linggarjati.



            Beberapa pendapat dan arti tentang Desa Linggajati, antara lain:
a. Pendapat Sunan Kalijaga
        Disebut LINGGAJATI dengan alasan sebagai tempat linggih (lingga). Gusti Sunan Gunungjati.
b. Pendapat Sunan Bonang
Diberi nama Linggarjati mempunyai alasan bahwa sebelum Sunan Gunungjati sampai kepuncak Gunung Gede beliau Linggar (berangkat) meninggalkan tempat setelah beristirahat dan bermusyawarah tanpa mengendarai kendaraan menggunakan Ilmu Sejati.
c. Pendapat Syech Maulana Magribi
            Desa itu diberi nama LINGGARJATI, mempunyai arti tempat penyiaran ilmu sejati.
d. Pendapat Sunan Kudus
            Disebut Linggajati, “nalingakeun ilmu sejati” karena justru di tempat itulah mereka bermusyawarah dan menjaga rahasia ilmu sejati jangan sampai diketahui orang banyak.
 

  B. BENDA PENINGGALAN SEJARAH

 Batu

            Ada 2 tempat batu bersejarah yang kemungkinan dipakai tempat duduk para wali pada saat beristirahat dan bermusyawarah yaitu:
a. Batu yang berada di lokasi sebelah selatan Bangunan Gedung Balai Desa Linggarjati
b. Batu Linggajati yang berada di pertengahan jalan menuju puncak gunung Ciremai.

  C .LETAK GEOGRAFIS
            Mengapa Desa Linggajati berada diwilayah kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat. Desa Linggajati terletak pada ketinggian 400 meter dari permukaan laut, Desa Linggajati yang penduduknya 75 % petani diapit oleh 3 Desa yaitu sebelah selatan berbatasan denga Desa Lingga Mekar, sebelahUtara berbatasan dengan Desa Lingga Indah dan sebelah Barat berbatasan dengan Gunung Ciremai. Desa Linggajati mudah dijangkau oleh kendaraan umum baik dari arah Cirebon maupun dari Kuningan. Dari arah Cirebon sekitar 25 Km sedangkan dari arah Kunungan sekitar 17 Km.

 D. Batas Wilayah

  • Di utara berbatasan dengan Desa Lingga Indah.
  • Di timur berbatasan dengan Desa Linggamekar.
  • Di selatan berbatasan dengan Desa Linggasana.
  • Di barat berbatasan dengan Gunung Ciremai.

E. Gedung Perundingan Linggajati

Daerah ini menjadi bersejarah karena dijadikan tempat perundingan Indonesia dan Belanda pada tahun 1946 yang melahirkan Perjanjian Linggajati.

F. Lokasi

Gedung Perundingan Linggajati terletak di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, sekitar 14 kilometer dari Kota Kuningan atau 26 kilometer dari Kota Cirebon. Desa Linggajati berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Desa ini sebelah selatan berbatasan dengan Desa Linggarmekar, sebelah utara berbatasan dengan Desa Linggarindah dan di sebelah barat berbatasan dengan Gunung Ciremai.
Gedung yang berada di Desa Linggajati ini pernah menjadi tempat perundingan pertama antara Republik Indonesia dengan Belanda pada tanggal 11-13 November 1946. Dalam perundingan itu, Pemerintah RI diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, sedangkan Pemerintah Kerajaan Belanda diwakili oleh Dr. Van Boer. Sementara yang menjadi pihak penengah adalah Lord Killearn, wakil Kerajaan Inggris. Perundingan tersebut menghasilkan naskah perjanjian Linggajati yang terdiri dari 17 pasal, yang selanjutnya ditanda-tangani di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1945.
Peristiwa perundingan yang berlangsung tiga hari itu ternyata merupakan satu mata rantai sejarah yang mampu mengangkat nama sebuah bangunan mungil di desa terpencil itu menjadi terkenal di seluruh Nusantara, bahkan di pelbagai penjuru dunia. Bangunan itu kemudian dipugar oleh pemerintah tahun 1976 dan dijadikan sebagai bangunan cagar budaya dan sekaligus objek wisata sejarah.

G. Data Bangunan

Gedung Perundingan Linggajati saat ini berdiri di atas areal seluas sekitar 24.500 meter persegi, dengan luas bangunan sekitar 1.800 meter persegi. Bangunan tersebut terdiri atas: ruang sidang, ruang sekretaris, kamar tidur Lord Killearn, ruang pertemuan Presiden Soekarno dan Lord Killearn, kamar tidur delegasi Belanda, kamar tidur delegasi Indonesia, ruang makan, kamar mandi/WC, ruang setrika, gudang, bangunan paviliun, dan garasi.
Sebagai catatan, ruangan dan segala perabotan yang ada di dalam gedung pada tahun 1976 (saat dipugar oleh pemerintah), dibuat sedemikian rupa agar data dan suasananya sedapat mungkin sama pada seperti tahun 1946 (sewaktu perundingan dilaksanakan). Selain itu, di dalam gedung juga dilengkapi dengan gambar/foto situasi saat perundingan berlangsung dan bahan-bahan informasi lain bagi pengunjung.
Gedung Linggajati mempunyai sejarah yang panjang. Sudah banyak peristiwa yang ia saksikan di tempat itu. Sebab, dari tahun 1918 gedung ini telah berkali-kali beralih fungsi. Pada tahun 1918 gedung ini hanya berupa sebuah gubuk milik Ibu Jasitem yang kemudian diperisteri oleh Tuan dari Tersana, seorang Belanda. Tahun 1921 dirombak dan dibangun setengah tembok dan dijual kepada van Oos Dome (van Oostdom?). Tahun 1930 diperbaiki menjadi rumah tinggal keluarganya. Tahun 1935 dikontrak oleh van Hetker (van Heeker?) yang merombaknya lagi menjadi Hotel Rustoord (Rusttour?). Tahun 1942 direbut oleh Jepang dan diubah menjadi Hokai Ryokai (Hokai Ryokan?). Tahun 1945 direbut oleh pejuang kita untuk markas BKR dan diubah namanya menjadi Hotel Merdeka. Tahun 1946 di Hotel Merdeka berlangsung Perundingan Linggarjati. Tahun 1948 untuk markas tentara Kolonial Belanda. Tahun 1949 dikosongkan. Tahun 1950-1975 untuk Sekolah Dasar Linggarjati I. Kemudian, tahun 1977-1979 bangunan yang sudah bobrok itu dipugar oleh pemerintah kemudian dijadikan sebagai muesum memorial.

H. Pariwisata

Linggajati adalah daerah hutan wisata di Kuningan, Jawa Barat. Total wilayah hutan adalah sekitar 1.300 hektare.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar